Biografi Singkat Prabowo Subianto





H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo (lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951; umur 66 tahun) adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat. Ia menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam bisnis dan politik. Bersama Hatta Rajasa, ia maju sebagai calon Presiden Indonesia ke-7 dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2014.
Lahir di Jakarta, masa kecil Prabowo sebagai putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemobanyak dilewatkan di luar negeri bersama orangtuanya. Minatnya pada dunia militer dipengaruhi figur paman Soebianto Djojohadikusumo yang gugur dalam Pertempuran Lengkong 1946. Masuk Akademi Militer Magelang pada tahun 1970 dan lulus pada tahun 1974 sebagai letnan dua,
Prabowo mencatatkan diri sebagai komandan termuda saat mengikuti operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Kariernya melejit setelah menjabat Wakil Detasemen Penanggulangan Teror Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada 1983. Merengkuh jabatan Komandan Kopassus pada 1995, selang setahun ia dipromosikan sebagai Komandan Jenderal Kopasus, memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma. Terakhir, ia bertugas sebagai Panglima Kostrad dua bulan sampai kejatuhan Presiden Soeharto pada Mei 1998.
Setelah tidak aktif dalam dinas militer, Prabowo menghabiskan waktu di Yordania dan beberapa negera Eropa. Ia menekuni dunia bisnis, mengikuti adiknya Hashim Djojohadikusumo yang pengusaha minyak. Bisnis Prabowo meliputi sedikitnya 27 perusahaan yang bergerak di sektor berbeda. Kembali ke Tanah Air, ia berkecimpung dalam politik. Pada 2008, ia bersama rekannya mengukuhkan pembentukan Partai Gerakan Indonesia Raya. Lewat jalur perhimpunan, Prabowo merangkul petani, pedagang pasar tradisional, dan kegiatan pencak silat Indonesia. Selama dua periode, ia memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sejak 2004.
Masa kecilnya banyak dihabiskan di luar negeri. Ia menyelesaikan pendidikan dasar dalam waktu 3 tahun di Victoria Institution, Kuala Lumpur, Sekolah Menengah di Zurich International School, Zurich, pada tahun 1963-1964, SMA di American School, London pada kurun waktu 1964-1967. Pada tahun 1970, barulah ia masuk ke Akademi Militer Nasional, Magelang.
Prabowo adalah keturunan Panglima Laskar Diponegoro untuk wilayah Gowong (Kedu) yang bernama Raden Tumenggung Kertanegara III. Prabowo juga terhitung sebagai salah seorang keturunan dari Adipati Mrapat, Bupati Kadipaten Banyumas Pertama.Selain itu, garis keturunannya dapat ditilik kembali ke sultan-sultan Mataram.
Prabowo menikah dengan Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto pada bulan Mei 1983 dan berpisah pada tahun 1998, tidak lama setelah Soeharto mundur dari jabatan Presiden Republik Indonesia.Dari pernikahan ini, Prabowo dikaruniai seorang anak, Ragowo “Didiet” Hediprasetyo. Didiet tumbuh besar di Boston, AS dan sekarang tinggal di Paris, Perancis sebagai seorang desainer.

Operasi di Timor Timur

Pada tahun 1976 Prabowo bertugas sebagai Komandan Pleton Grup I Para Komando Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor Timur, saat itu dia berumur 26 tahun dan merupakan komandan termuda dalam operasi Tim Nanggala. Prabowo memimpin misi untuk menangkap Nicolau dos Reis Lobato, wakil ketua Fretilin yang pada saat itu juga menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Timor Timur. Dengan tuntunan Antonio Lobato yang merupakan adik Nicolau Lobato, kompi Prabowo menemukan Nicolau Lobato di Maubisse, lima puluh kilometer di selatan Dili. Nicolau Lobato tewas setelah tertembak di perut saat bertempur di lembah Mindelo pada tanggal 31 Desember 1978.[10]
Pada akhir tahun 1992, Xanana Gusmao berhasil ditangkap dalam operasi yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Prabowo.[11] Informasi mengenai keberadaan Xanana Gusmao diperoleh dari sadapan telepon Ramos Horta di pengasingan.[11]
Prabowo telah terlibat dalam kematian pemimpin kemerdekaan Timor Leste Nicolau dos Reis Lobato pada bulan Desember 1978. Dia juga terhubung dengan pembantaian Kraras di tahun 1983 di Kraras, yang dikenal sebagai desa janda, yang menyebabkan sekitar 300 orang dibunuh oleh tentara Indonesia.[12][13]

Di Kopassus

Pada tahun 1983, Prabowo dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Setelah menyelesaikan pelatihan Special Forces Officer Course di Fort Benning, Amerika Serikat, Prabowo diberi tanggungjawab sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara. Pada tahun 1995, ia sudah mencapai jabatan Komandan Komando Pasukan Khusus, dan hanya dalam setahun sudah menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus.[14]

Penyelamatan Mapenduma

Pada tahun 1996, Komandan Kopassus Prabowo Subianto memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma. Operasi ini berhasil menyelamatkan nyawa 10 dari 12 peneliti Ekspedisi Lorentz ’95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Lima orang yang disandera adalah peneliti biologi asal Indonesia, sedangkan 7 sandera lainnya adalah peneliti dari Inggris, Belanda dan Jerman.[15] Namun, operasi ini dikritik karena menggunakan lambang Palang Merah pada helikopter putih untuk menipu anggota OPM.[5][16]

Pengibaran bendera di Puncak Everest

Pada tanggal 26 April 1997, Tim Nasional Indonesia ke Puncak Gunung Everest berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia setelah mendaki melalui jalur selatan Nepal. Tim yang terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI ini diprakarsai oleh Komandan Jenderal Kopassus, Mayor Jenderal TNI Prabowo Subianto. Ekspedisi dimulai pada tanggal 12 Maret 1997 dari Phakding, Nepal.
Salah satu pencapaian Prabowo saat menjadi pimpinan Kopassus adalah Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma. Saat itu, 12 peneliti disekap oleh Organisasi Papua Merdeka. Pada gambar ini, Prabowo menyalami salah satu peneliti yang berhasil dibebaskan.

Pengamanan 1998.

Sebagai Pangkostrad yang membawahi pasukan cadangan ABRI yang jumlahnya cukup besar pada waktu itu (sekitar 11 ribu prajurit), Prabowo dimintai pertolongan oleh Panglima Kodam Jaya untuk mengamankan Jakarta yang berada dalam suasana kacau. Permintaan ini dipenuhi Prabowo dengan membantu mengamankan sejumlah bangunan penting, khususnya rumah dinas Wakil Presiden B.J. Habibie di Kuningan.
Meskipun akhirnya perannya ini kemudian menimbulkan kontroversi, namun ia juga mengambil beberapa langkah penting yang menentukan arah reformasi pada waktu itu. Antara lain ia berhasil membujuk Amien Rais untuk membatalkan rencana doa bersama di Monas. Ia juga bertanya kepada Habibie mengenai kesiapannya jika sewaktu-waktu Soeharto turun, apakah siap menjadi Presiden, yang memberi sinyal kepada Habibie untuk bersiap menggantikan Soeharto.
Selain itu pada 14 Mei 1998, Prabowo berinisiatif mengadakan silaturahmi dengan beberapa tokoh reformis seperti Adnan Buyung Nasution, Setiawan Djodi, Rendra, Bambang Widjajanto, dan lain-lain.
Prabowo memiliki dan memimpin dua puluh tujuh perusahaan di Indonesia dan di luar negeri. Ia adalah Presiden dan CEO PT Tidar Kerinci Agung yang bergerak dalam bidang produksi minyak kelapa sawit, lalu PT Nusantara Energy yang bergerak dalam bidang migas, pertambangan, pertanian, kehutanan dan pulp, juga PT Jaladri Nusantara yang bergerak di bidang perikanan.
Setelah meninggalkan karier militernya, Prabowo memilih untuk mengikuti karier adiknya, Hashim Djojohadikusumo, dan menjadi pengusaha. Karier Prabowo sebagai pengusaha dimulai dengan membeli Kiani Kertas, perusahaan pengelola pabrik kertas yang berlokasi di Mangkajang, Kalimantan Timur. Sebelumnya, Kiani Kertas dimiliki oleh Bob Hasan, pengusaha yang dekat dengan Presiden Suharto. Prabowo membeli Kiani Kertas menggunakan pinjaman senilai Rp 1,8 triliun dari Bank Mandiri.
Selain mengelola Kiani Kertas, yang namanya diganti oleh Prabowo menjadi Kertas Nusantara, kelompok perusahaan Nusantara Group yang dimiliki oleh Prabowo juga menguasai 27 perusahaan di dalam dan luar negeri. Usaha-usaha yang dimiliki oleh Prabowo bergerak di bidang perkebunan, tambang, kelapa sawit, dan batu bara.

Dunia Politik 

Pada Pilpres 2009, Prabowo ialah cawapres terkaya, dengan total asset sebesar Rp 1,579 triliun dan US$ 7,57 juta,termasuk 84 ekor kuda istimewa yang sebagian harganya mencapai 3 miliar per ekor serta sejumlah mobil mewah seperti BMW 750Li dan Mercedes Benz E300.[38] Kekayaannya ini besarnya berlipat 160 kali dari kekayaan yang dia laporkan pada tahun 2003. Kala itu ia hanya melaporkan kekayaan sebesar 10,153 miliar.
Namun, pada tahun 2011, dilaporkan bahwa PT Kertas Nusantara memiliki 161 kreditor, yang terdiri terdiri dari 136 kreditor konkuren, 18 kreditor istimewa, dan 7 kreditor separatis.[40] Berdasarkan verifikasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha, total utang Kertas Nusantara pada saat itu mencapai Rp 14,31 triliun.
Bahkan pada tanggal 9 Juni 2011, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memerintahkan kepada PT Kertas Nusantara agar membayar utang sebesar Rp 142 miliar kepada PT Multi Alphabet sebagai salah satu kreditor dalam waktu 45 hari, dan bila tidak Kertas Nusantara terancam dinyatakan bangkrut.
Namun, pada tanggal 21 Juli 2011, PT Kertas Nusantara selamat dari ancaman kebangkrutan setelah 89% kreditor setuju untuk memberikan perpanjangan masa pembayaran utang.
Pada tanggal 20 Januari 2014, Tempo melansir pernyataan dari Ketua SP Kahutindo PT Kertas Nusantara, Indra Alam, bahwa PT Kertas Nusantara kembali diterpa masalah karena sekitar 600 karyawan PT Kertas Nusantara di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, berunjuk rasa menuntut gaji yang belum dibayarkan selama lima bulan[42] Tempo juga memberitakan bahwa buruh mengancam tidak akan memilih Prabowo dan menggelar aksi di Bundaran HI.
Namun berita ini kemudian dibantah sendiri oleh Indra Alam sebagai pemberitaan palsu. Ia merasa tidak pernah menyatakan bahwa ia mengajak buruh untuk berdemonstrasi di Bundaran HI dan memboikot Prabowo dalam pemilu.
Terkait ancaman ini, manajemen PT Kertas Nusantara juga mengkonfirmasi bahwa masalah utang gaji telah diselesaikan sejak Maret 2014.[44] Direktur PT Kertas Nusantara Winston Pola pernah menyatakan meminta maaf dan menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh kesulitan keuangan karena pabrik yang tidak beroperasi dengan kapasitas penuh pada pertengahan tahun 2013.
Pemilihan umum presiden 2004
Prabowo memulai kembali karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004. Meski lolos sampai putaran akhir, akhirnya Prabowo kandas di tengah jalan. Ia kalah suara oleh Wiranto.
Pendirian Partai Gerindra
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Partai Gerakan Indonesia Raya
Partai Gerindra
Prabowo, bersama adiknya Hashim Djojohadikusumo, mantan aktivis mahasiswa Fadli Zon, dan mantan Deputi V Badan Intelijen Negara Bidang Penggalangan Muchdi Purwoprandjono serta sederetan nama lainnya mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya atau Partai Gerindra pada tanggal 6 Februari 2008. Ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Partai tersebut meraih 4.646.406 suara (4,46 %) dan menempatkan 26 orang wakilnya di DPR RI pada Pemilu legislatif Indonesia tahun 2009.[55]
Pemilihan umum presiden 2009
Pada 9 Mei 2008, Partai Gerindra menyatakan keinginannya untuk mencalonkan Prabowo menjadi calon presiden pada Pemilu 2009 saat mereka menyerahkan berkas pendaftaran untuk ikut Pemilu 2009 pada KPU.Namun, setelah proses tawar menawar yang alot, akhirnya Prabowo bersedia menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Prabowo dan Megawati menandantangani Perjanjian Batu Tulis, yang menyatakan bahwa:
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra mencalonkan Megawati sebagai calon presiden dan Prabowo sebagai calon presiden dalam pemilu 2009
Bila terpilih, Prabowo dapat mengendalikan program dan kebijakan ekonomi Indonesia yang “berdasarkan asas berdiri di kaki sendiri, berdaulat di bidang politik, dan berkepribadian nasional di bidang kebudayaan dalam kerangka sistem presidensial”
Hasil hitung cepat beberapa lembaga survei, yakni Lembaga Survei Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis, CIRUS, Lembaga Riset Informasi, dan Quick Count Metro TV, memprediksi pasangan Megawati-Prabowo kalah telak dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, dan Pemilu Presiden 2009 berakhir dalam satu putaran. Hasil Perhitungan Manual KPU yang diumumkan 25 Juli 2009 tak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat. Megawati dan Prabowo tidak hadir dalam acara penetapan hasil tersebut meski UU No.42 Tahun 2008 Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mengamanatkan bagi tiap pasangan calon untuk hadir dalam penetapan hasil Pilpres[60]
Pemilihan umum presiden 2014
Pada tanggal 17 Maret 2012, Prabowo menerima mandat dari 33 Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra untuk maju pada pemilihan presiden 2014. Pemberian mandat dilakukan di Desa Bojong Koneng, Jawa Barat.[61]
Partai Gerakan Indonesia Raya telah menyatakan akan mengusung Prabowo sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 2014.[62] Prabowo sendiri sudah menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai presiden, jika mendapat dukungan dari rakyat[63]
Walaupun beberapa lembaga survei mencatat elektabilitas Prabowo tertinggi dibandingkan dengan calon-calon presiden lainnya,[64] tidak sedikit pengamat politik yang meyakini kalau langkah Prabowo akan terganjal elektabilitas Partai Gerakan Indonesia Raya yang sangat rendah.[65]
Di Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014, Gerindra meraih posisi ketiga, dengan meraih 11,58 persen, sementara PDIP meraih 19,52 persen dan Golkar 15,22 persen berdasarkan perhitungan cepat Kompas hingga 9 April 2014.
Prabowo Subianto hadirkan “Enam Program Aksi Transformasi Bangsa” dalam kampanyenya; apabila terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia, ia ingin membangun ekonomi yang kuat, berdaulat, adil dan makmur, melaksanakan ekonomi kerakyatan, membangun kedaulatan pangan dan energi serta pengamatan sumberdaya air, meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia melalui program pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya, membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian alam serta lingkungan hidup, dan membangun pemerintahan yang bebas korupsi, kuat, tegas dan efektif.
Setelah meningkatnya popularitas dan elektabilitas Prabowo di berbagai lembaga survei dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, ia terus diserang kampanye hitam dan opini negatif antara lain beredarnya uang kertas pecahan Rp50.000 yang diberi cap dengan tulisan “Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil” dan penghembusan kembali isu stigmatisasi atas tudingan keterlibatan, bahkan nama Prabowo juga disebut-sebut sebagai dalang penculikan aktivis pro demokrasi 1997/1998, penembakan mahasiswa Trisakti, otak penggerak Kerusuhan Mei 1998 dan tuduhan hendak melakukan kudeta Mei 1998. Prabowo juga diduga berjanji akan memberikan satu miliar kepada setiap desa di Indonesia bila ia terpilih sebagai presiden
Pemilihan umum presiden 2019
Dalam konstelasi politik Indonesia khususnya pemilihan umum 2019, Prabowo kembali maju sebagai calon presiden, yang dideklarasikan oleh partai Gerindra pada Rabu 11 April 2018. Karena sistem pemilu 2019 berbarengan dengan pemilihan legislatif dan belum memenuhi syarat, kemungkinan besar Prabowo akan menggandeng mitra koalisi yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang sudah membersamai dalam beberapa pilkada serentak.
 

Sumber Wikipedia

Profil Gatot Nurmantyo


PROFIL TOKOH


  • Nama lengkap
    :

    Gatot Nurmantyo

  • Profesi
    :

    tentara

  • Tempat / Tgl Lahir
    :

    Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960

  • Karya / Prestasi
    :

    Pangdam V/Brawijaya (2010-2011)
    Dankodiklat TNI AD (2011-2013)
    Pangkostrad (2013-2014)
    KSAD (2014-2015)
    Panglima TNI (2015)




Gatot Nurmantyo memiliki karier cemerlang di dunia militer. Sikap disiplin dan kerja kerasnya mengantarkannya menjadi orang nomor satu di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ia menjadi Panglima TNI pada usia 55 tahun.

Pernyataanya sempat menjadi pembicaraan para elit DPR saat Gatot melontarkan ide bahwa tentara boleh kembali berpolitik. Hal ini bertolak belakang dengan undang-undang . "Ide ini bukan untuk sekarang, mungkin 10 tahun ke depan, ketika semua sudah siap," jelas Gatot Nurmantyo pada awal Oktober 2016. 

Tidak ada yang tidak mungkin bagi Gatot.Ia menjadi tentara juga bukan cita-cita awalnya yang ingin menjadi arsitek. Tapi karena melihat kondisi keuangan keluarga, ia memilih menjadi tentara. 

Nama pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960 ini diambil oleh ayahnya dari inspirasi pahlawan kemerdekaan RI Jenderal Gatot Subroto yang namanya kini diabadikan sebagai salah satu nama jalan protokol di Ibu kota Jakarta. 

Keingingan ayahnya gayung bersambut. Setelah menyelesaikan sekolah dasar dan menengah, Gatot Nurmantyo meneruskan ke sekolah militer. Pada tahun 1982, ia lulus Akademi Militer dan langsung mengabdi untuk bangsa dan negara. Ia memulai kariernya di pasukan infantri baret hijau Kostrad. Banyak tugas berat ia embannya, mulai tugas penguasaan teritorial, pasukan, dan pendidikan di lingkungan Angkatan Darat.

Kariernya terus menanjak. Gatot mulai bersinar saat ditarik dari Papua ke Jakarta. Ia menjadi Kasdivif 2/Kostrad, lalu ke Dirlat Kodiklat. Luas wawasannya akan pendidikan dan pelatihan, ia ditempatkan sebagai orang nomor satu di Akademi Militer sebagai Gubernur Akmil pada tahun 2010. 

Setahun menjadi gubernur Akmil, dia angkat menjadi Pangdam Brawijaya. Ia menggantikan Mayor Jenderal TNI Suwarno. Tak sampai setahun, dia kembali ditugaskan sebagai Dankodiklat TNI AD.  Kariernya terus naik, ia diangkat menjadi Pangkostrad pada tahun 2013. Ia naik jabatan menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir.

Lagi-lagi, Gatot Nurmantyo naik jabatan. Ia diangkat menjadi KSAD pada tahun 2014. Pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, ia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30.

Di tengah masa tugasnya, presiden terpilih Joko Widodo yang sedang mengubah kabinetnya mencalonkan nama Gatot Nurmantyo sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-16 menggantikan Jenderal TNI Moeldoko yang akan pensiun dari dinas ketentaraannya saat itu.

Pada tanggal 8 Juli 2015, Presiden Jokowi melantik Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI. Pencapaian Jabatan tertinggi prajurit ini sebagai prestasi terbaik Gatot. "Saya  akan senantiasa menjunjung tinggi sumpah prajurit," kata Gatot Nurmantyo dalam sumpah jabatannya saat pelantikan di Istana Negara.


      
KELUARGA      
Istri                : Enny Trimurti
Anak              : 3 orang


PENDIDIKAN
AKMIL 1982



KARIER

    Danton MO. 81 Kiban Yonif 315/Garuda
    Dankipan B Yonif 320/Badak Putih
    Dankipan C Yonif 310/Kidang Kancana
    Kaurdal Denlatpur
    ADC Pangdam III/Siliwangi
    PS Kasi-2/Ops Korem 174/Anim Ti Waninggap
    Danyonif 731/Kabaresi
    Dandim 1707/Merauke
    Dandim 1701/Jayapura
    Sespri Wakasad
    Danbrigif 1/PIK Jaya Sakti
    Asops Kasdam Jaya
    Danrindam Jaya
    Danrem 061/Suryakencana (2006-2007)
    Kasdivif 2/Kostrad (2007-2008)
    Dirlat Kodiklatad (2008-2009)
    Gubernur Akmil (2009-2010)
    Pangdam V/Brawijaya (2010-2011)
    Dankodiklat TNI AD (2011-2013)
    Pangkostrad (2013-2014)
    KSAD (2014-2015)
    Panglima TNI (2015)

Biografi KH. Maimun Zubair Tokoh Ulama



Kyai Haji Maimun Zubair adalah seorang ulama, saat ini ia merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang dan menjabat sebagai Ketua Majlis Syariah Partai Persatuan Pembangunan.

Lahir: 28 Oktober 1928 (usia 89 tahun), Karangmangu, Sarang, Rembang
 
Nama ayah: Kyai Zubair Dahlan
Tahun lahir (M): 1928
 
Dari ayahnya, beliau meneladani ketegasan dan keteguhan, sementara dari kakeknya beliau meneladani rasa kasih sayang dan kedermawanan. Kasih sayang terkadang merontokkan ketegasan, rendah hati seringkali berseberangan dengan ketegasan. Namun dalam pribadi Mbah Moen, semua itu tersinergi secara padan dan seimbang.
Kerasnya kehidupan pesisir tidak membuat sikapnya ikut mengeras. Beliau adalah gambaran dari pribadi yang santun dan matang. Semua itu bukanlah kebetulan, sebab sejak dini beliau yang hidup dalam tradisi pesantren diasuh langsung oleh ayah dan kakeknya sendiri.
Sebelum menginjak remaja, beliau diasuh langsung oleh ayahnya untuk menghafal dan memahami ilmu Shorof, Nahwu, Fiqih, Manthiq, Balaghah dan bermacam Ilmu Syara’ yang lain. Ayahanda beliau, Kyai Zubair, adalah murid Syaikh Sa’id Al-Yamani serta Syaikh Hasan Al-Yamani Al- Makky.

Sekitar tahun 45, beliau memulai pendidikannya di Pondok Lirboyo Kediri, dibawah bimbingan KH. Abdul Karim yang biasa dikenal sebagai Mbah Manaf. Selain kepada Mbah Manaf, Beliau juga menimba ilmu agama dari KH. Mahrus Ali juga KH. Marzuqi.
Pada usia 21 tahun, beliau melanjutkan studinya ke Makkah Al-Mukarromah. Perjalanannya ke Makkah ini diiringi oleh kakeknya sendiri, yakni KH. Ahmad bin Syu’aib.
Beliau menerima ilmu dari sekian banyak orang kompeten di bidangnya, antara lain Sayyid ‘Alawi bin Abbas Al-Maliki, Syaikh Al-Imam Hasan Al-Masysyath, Sayyid Amin Al-Quthbi, dan Syaikh Yasin bin Isa Al- Fadani.

Dua tahun lebih Beliau menetap di Makkah Al- Mukarromah. Sekembalinya dari tanah suci, beliau memperkaya pengetahuannya dengan belajar kepada ulama-ulama di Jawa saat itu antara lain: KH. Baidlowi (mertua beliau), serta KH. Ma’shum, keduanya tinggal di Lasem. Selanjutnya KH. Ali Ma’shum Krapyak Jogjakarta, KH. Bisri Musthofa (ayahanda Mustofa Bisri) Rembang, KH. Abdul Wahhab Hasbullah, KH. Mushlih Mranggen, KH. Abbas, Buntet Cirebon, Sayikh Ihsan, Jampes Kediri dan juga KH. Abul Fadhol, Senori.
Pada tahun 1965 beliau mengabdikan diri berkhidmat pada ilmu-ilmu agama. Hal itu diiringi dengan berdirinya Pondok Pesantren yang berada di sisi kediaman beliau. Pesantren yang sekarang dikenal dengan nama Al-Anwar. Satu dari sekian pesantren yang ada di Sarang.



Sumber :  wikipedia dan https://www.facebook.com/pages/KH-Maimun-Zubair/207406798329?fref=nf
 

Biografi dan Profil Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Madji


Nama Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Madji atau lebih dikenal dengan Tuan Guru Bajang mulai mencuat sebagai calon alternatif di tengah ramainya pembicaraan bursa capres dan cawapres tahun 2019.
Bukan tanpa alasan nama Tuan Guru Bajang masuk sebagai salah satu kandidat alternatif diantara banyak calon lainnya seperti Gatot Nurmantyo atau Agus Harimurti Yudhoyono, mengingat banyak prestasi dari Tuan Guru Bajang atau TGB Zainul Madji dalam memajukan NTB selama dua periode kepemimpinannya sebagai Gubernur NTB.

Biografi dan Profil Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Madji

Nama lengkapnya adalah Dr. Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Madji, Lc,. M.A atau TGB Zainul Madji lahir pada tanggal 31 Mei 1972 di Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Mengenai latar belakang keluarga, TGB Zainul Madji merupakan anak dari HM Djalaluddin, yang dulu pernah bekerja sebagai birokrat di Pemda NTB serta Hj. Rauhun Zainuddin Abdul Madji yang merupakan puteri dari M. Zainuddin Abdul Madjid seorang ulama besar di Lombok, NTB yang mendirikan organisasi Nahdatul Wathan.
TGB Zainul Madji memrupakan anak ketiga. Ia mempunyai lima orang saudara bernama Ir. Hj. Siti Rohmi Jalilah, H. Muhammad Syamsul Luthfi, SE., Muhammad Jamaluddin, BE., Siti Soraya, dan Siti Hidayati.

Masa Kecil TGB Zainul Madji

Tumbuh di tengah-tengah keluarga ulama, tentunya pendidikan agama merupakan prioritas utama bagi TGB Zainul Madji. Ia memulai pendidikannya di SDN 3 Mataram. Setelah lulus pada tahun 1986, ia kemudian melanjutkan sekolahnya di Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor yag ia selesaikan dalam kurun waktu hanya 2 tahun saja karena kecerdasannya. Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya di jenjang berikutnya di Madrasah Aliyah di yayasan yang sama dan selesai pada tahun 1991.
TGB Zainul Madji memperdalam ilmu agamanya selama kurun waktu satu tahun (1991-1992) dengan menghafal alquran 30 juz di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor.

Menimba Ilmu di Kairo, Mesir

Setelah menuntaskan hafalan alqurannya, TGB Zainul Madji kemudian berangkat ke Kairo, Mesir untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi di Universitas Al Azhar pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an.
Ia menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1996 dengan gelar Lc (License) dari Universitas Al Azhar. Selajutnya, ia menempuh pendidikan masternya di Universitas yang sama dana mendapatkan gelar Master of Arts dengan predikat Jayyid Jidan.
Pada tahun 1997, TGB Zainul Madji menikah dengan wanita bernama Rabiatul Adawiyah, puteri dari ulama terkenal di Betawi. Dari pernikahannya tersebut, TGB Zainul Madji dan Rabiatul Adawiyah dikaruniai empat orang anak.
Tak lama kemudian ia melanjutkan kembali pendidikannya dengan mengambil S3 di Universitas yang sama yakni Al Azhar dan mendapat gelar doktor dengan predikat summa cumlade pada tahun 2011. TGB Zainul Madji menyelesaikan pendidikan S1 hingga S3 nya selama 10 tahun di Kairo, Mesir.

Terjun Ke Dunia Politik

Bagaimana seorang ulama seperti TGB Zainul Madji bisa terjuan ke dunia politik? Mungkin jawabannya adalah karena Yusril Ihza Mahendra. TGB Zainul Madji sangat mengenal Yusril Ihza Mahendra yang ketika itu sebagai ketua umum dari Partai Bulan Bintang (PBB).
Awalnya Yusril mengajak TGB Zainul Madji untuk ikut mendaftar menjadi anggota DPR RI periode 2004 hingga 2009. Pada kesempatan ini, TGB Zainul Madji berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI di dari NTB. Namun tak lama menjabat sebagai anggota DPR RI, TGB Zainul Madji banyak menerima tawaran untuk maju sebagai wakil gubernur mengingat pengaruhnya sangat besar di Lombok, NTB.

Menjadi Gubernur Nusa Tenggara Barat Dua Periode

Namun Yusril Ihza Mahendra kemudian datang dan kembali meyakinkan TGB Zainul Madji untuk maju sebagai calon Gubernur NTB dimana PBB dan PKS sebagai partai pengusung TGB Zainul Madji. Berpasangan dengan Badrul Munir, TGB Zainul Madji sukses keluar sebagai Gubernur terpilih NTB periode 2008 – 2013.
Walaupun kala itu lawannya Lalu Serinata selaku Gubernur Incumbent menggugat hasil pemilihan tersebut namun oleh MA gugatan tersebut ditolak. Akhirnya, TGB Zainul Madji dilantik pada tanggal 17 September 2008 sebagai Gubernur NTB. Ini juga membuat TGB sebagai Gubernur Termuda di Indonesia yang berumur 36 tahun saat menjabat sebagai gubernur.
Selama memimpin NTB, TGB Zainul Madji bisa dikatakan sukses dalam memajutan Nusa Tenggara Barat. Misalnya dalam hal pertanian, pendidikan pariwisa serta pengelolaan keuangan dan pemerintahan yang baik membuat TGB Zainul Madji diganjar penghargaan Leadership Award oleh Menteri Dalam Negeri pada tahun 2012.
Pada tahun 2013, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Madji bercerai dengan istrinya Rabiatul Adawiyah setelah membangun rumah tangga selama 17 tahun. TGB Zainul Madji saat ini diketahui bernama Erica Zainul Madji yang dari pernikahannya dengan TGB Zainul Madji dikaruniai dua orang anak.
Track record yang baik dalam memimpin Nusa Tenggara Barat, membuat TGB Zainul Madji terpilih kembali sebagai Gubernur NTB periode 2013 – 2018. Di masa kepemimpinannya yang kedua ini, TGB Zainul Madji berhasil mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan produksi atau ketahanan pangan di daerahnya sehingga membuat Nusa Tenggara Barat keluar sebagai Provinsi terbaik dalam hal tingkat pembangunan manusia.
Sehingga sangat wajar jika pada tahun 2017, TGB Zainul Madji kembali menerima penghargaan Leadership Award dari Menteri Dalam Negeri. Selain itu sudah puluhan penghargaan diterima oleh TGB Zainul Madji selama periode 2008 hingga 2018 dalam memimpin Nusa Tenggara Barat.

Masuk Dalam Bursa Calon Presiden dan Wakil Presiden 2019

Puluhan Prestasi dan serta kesuksesannya selama memimpin Nusa Tenggara Barat membuat TGB Zainul Madji mulai dilirik oleh beberapa partai sebagai salah satu kandidat Calon Presiden dan Wakil Presiden 2019. Bahkan dalam survei PolCoMM, elektabilitas TGB Zainul Madji mengalahkan beberapat tokoh yang sudah terkenal seperti Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Hasil gambar untuk biografi gus tuan guru bajang

Mengapa dipanggil Tuan Guru Bajang

Banyak yang bertanya mengapa Muhammad Zainul Madji dipanggil Tuan Guru Bajang? Di Lombok, Muhammad Zainul Madji dikenal sebagai salah satu tokoh agama disana. Sehingga oleh masyarakat Lombok, Zainul Madji kemudian dipanggil dengan sebutan Tuan Guru Bajang. ‘Tuan Guru’ memiliki arti tokoh agama dan ‘Bajang’ memiliki arti Muda. Sehingga Sebutan Tuan Guru Bajang Zainul Madji melekat kuat kepadanya.
Sumber : biografiku.com

Pesan Hati-hati Mbah Moen pada Taj Yasin yang Dampingi Ganjar

Pesan Hati-hati Mbah Moen pada Taj Yasin yang Dampingi GanjarKetua Majelis Syuro PPP KH. Maemun Zubaer berpesan kepada putranya Taj Yasin alias Gus Yasin, yang diusung menjadi Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, agar dapat mensejahterakan masyarakat jika nantinya terpilih. (CNN Indonesia/Damar)
Jakarta, CNN Indonesia - Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemun alias Gus Yasin mengaku diminta berhati-hati oleh ayahnya karena mengikuti pilkada. Ia dipasangkan dengan Ganjar Pranowo di Pilkada Jateng.

Taj Yasin merupakan anak dari Ketua Majelis Syuro Partai Persatuan Pembangunan Maemun Zubaer atau Mbah Moen.

"Pesan Mbah Moen, masyarakat supaya dibuat sejahtera dan hati-hati", ujar Gus Yusin di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/1).

Mbah Moen adalah ulama asal Sarang, Rembang. Ia adalah pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang.
Sementara Gus Yasin saat ini duduk sebagai anggota DPRD Jateng dari Fraksi PPP. Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Jepara ini diusung oleh PKB dan PDIP untuk mendampingi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. 

Selain PDIP, pasangan Ganjar-Yasin juga resmi didukung oleh Partai Demokrat. Partai Golkar juga disebut-sebut akan menyatakan dukungan resminya kepada Ganjar-Yasin pada hari ini.

Hari ini, pasangan Ganjar-Gus Yasin akan akan mendaftarkan diri ke KPU Jateng dengan didampingi sejumlah relawan dan kelompok seniman serta budayawan.

Sebelumnya Ganjar mengatakan, ada permintaan dari para tokoh agama untuk bersama-sama PDIP mengusung pasangan calon di Pilgub Jateng. Setelah dibicarakan, diputuskan nama Taj Yasin untuk mendampingi Ganjar.

Nama Gus Yasin sebelumnya juga dikait-kaitkan dengan bakal calon gubernur yang lain, Sudirman Said yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Saat ini Sudirman disebut dipasangkan dengan politikus PKB Ida Fauziah. (sur) 
Saksikan Video Cuplikan Gol-gol Piala Dunia 2018 dan Highlights Menarik Lainnya di Trofi Bola Dunia CNNIndonesia.com


Sumber : CNN Indonesia

Biografi dan Profil Ganjar Pranowo – Pemimpin Inspiratif Dari Jawa Tengah

Biografi dan Profil Ganjar Pranowo
Sejak menduduki jabatan sebagai Gubernur Jawa Tengah, nama Ganjar Pranowo menjadi lebih dikenal oleh publik. Gaya memimpin yang tegas dan cerdas membuatnya dikagumi oleh banyak orang khususnya masyarakat Jawa Tengah. Biografi Ganjar Pranowo dihiasi oleh perjalanan hidupnya yang sangat menginspirasi dan menjadi sosok panutan yang mampu memberi contoh yang baik.
Sikapnya yang santun namun jenaka membuatnya mudah dicintai oleh rakyat. Selain itu, kehidupannya yang juga dihiasi oleh kisaan dengan perawakan jangkung menjadi pesona tersendiri dari gubernur yang satu ini dan cinta romantis dengan istri membuatnya juga menjadi tokoh yang diidolakan oleh ibu-ibu.

Latar Belakang Pendidikan Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo yang menjadi Gubernur Jawa Tengah dilalui dengan menempuh jalan panjang berliku yang tentu tidak mudah. Para pemipin hebat umumnya dibentuk oleh kemampuan mereka melewati segala rintangan dan ujian hidup yang membantu membentuk menjadi sosok-sosok luar biasa. Beliau lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada 28 Oktober 1968. Ayahnya bernama Pamuji dan ibunya bernama Sri Suparmi.
Ia memiliki lima saudara kandung. Ganjar merupakan anak yang cerdas. Ia tumbuh dalam keluarga yang mendukungnya untuk mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Riwayat pendidikannya dimulai dari pendidikan dasar yang ditempuh di SD 1 Kutoarjo dan lulus di tahun 1981 dan melanjutkan pendidikan ke SMP 1 Kutoarjo.
Saat menginjak masa remaja, Ganjar memilih untuk melanjutkan pendidikan menengah atasnya di SMA BOPKRI Yogyakarta.  Kemudian pendidikan tinggi ditempuh di salah satu universitas ternama yaitu Universitas Gadjah Mada dengan mengambil konsentrasi pada bidang hukum.
Biografi dan Profil Ganjar PranowoJiwa kepemimpinan Ganjar telah terasah sejak berada di bangku kuliah dengan aktif dalam organisasi-organisasi kampus. Ganjar aktif dalam kegiatan di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Mapagama (Mahasiswa Pecinta Alam Gadjah Mada). Karir politiknya dimulai sejak masa orde baru.
Ia telah bergabung bersama dengan Partai Demokrasi Perjuangan atau PDI. Iklim politik yang kurang sehat pada masa itu membuatnya lebih memilih untuk menjalani kegiatan dengan menekuni usaha di bidang hukum dengan membuka bisnis konsultan sumber daya manusia. 

Perjalanan Ganjar Pranowo Hingga Menjadi Gubernur Jawa Tengah
Kecerdasan yang memang telah menjadi bagian dari diri Ganjar membuatnya semakin bersinar. Suami dari Siti Atikoh Supriyanti akhirnya kembali bergabung dengan PDI dan menjadi kader yang memiliki kemajuan serta perkembangan pesat.
Kemudian ia mampu menjadi salah satu orang yang duduk menjadi anggota legislatif pada tahun 2004. Meskipun sebenarnya jabatan tersebut diperoleh bukan karena kemenangannya dalam pemilihan umum namun menggantikan koleganya dari PDI yaitu Jacob Tobing yang saat itu mendapat mandat untuk bertugas sebagai duta besar di Korea Selatan.
Biografi Ganjar Pranowo memuat tentang sosok yang terkenal dengan keberanian. Keberaniannya untuk menyuarakan aspirasi rakyat dengan keteguhan prinsip yang tidak bisa digoyahkan menjadi ciri khas Ganjar yang membuatnya semakin diperhitungkan di kancah perpolitikan Indonesia.

Biografi dan Profil Ganjar Pranowo
Oleh karena itu, Ganjar kembali berhasil untuk duduk di kursi parlemen dengan terpilih dalam pemilihan umum pada 2009 dan menjabat sebagi Wakil Ketua Komisi II untuk urusan dalam negeri hingga 2014. Namun karena terpilih untuk memimpin Jawa Tengah, Ganjar tidak merampungkan masa tugasnya.
Karir sebagai Gubernur diawali sejak tahun 2013. Ia terpilih untuk menjadi orang nomer satu di Jawa Tengah didampingi oleh Heru Sudjatmoko sebagi wakil gubernur. Diusung oleh PDI sebagai partai yang mendukung membuat pasangan ini bisa menang dan memperoleh suatu mencapai 48,82%. Pada 23 Agustus 2013 Ganjar resmi dilantik menjadi gubernur oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di DPRD Jawa Tengah.
Sejak terpilih menjadi gubernur banyak gebrakan yang membuatnya diancungi jempol. Salah satu yang membuat heboh ketika inspeksi mendadaknya ke jembatan timbang di subang yang kemudian menjadi pemberitaan. Ganjar yang kala itu memergoki anak buahnya melakukan pungutan liar sehingga membuat ia kemudian naik pitam.
Selain itu ia juga dikenal sebagai gubernur twitter sebab ia menggunakan twitter sebagai sarana atau media komunikasi dalam dalam menampung aspirasi, keluhan dari rakyatnya terkait dengan pembangunan Jawa Timur. Itulah Biografi Ganjar Pranowo yang dapat menginspirasi.
Biografi dan Profil Ganjar Pranowo
BIODATA GANJAR PRANOWO
  • Nama : H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP
  • Lahir : 28 Oktober 1968, di Karanganyar, Jawa Tengah
  • Istri : Hj. Siti Atikoh Suryani
  • Anak : Zinedine Alam Ganjar
  • Orang Tua : Pamuji (Ayah), Sri Suparmi (Ibu)
  • Agama Islam
Riwayat Pendidikan :
  • SDN 1 Kutoarjo
  • SMPN 1 Kutoarjo
  • SMA BOPKRII Yogyakarta
  • Universitas Gajah Mada, Fakultas Hukum
  • Universitas Indonesia, Pascasarjana Ilmu Politik
Penghargaan :
  • Gubernur Inovatif 2014 – 2016
  • Penghargaan Adi Tangguh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2015
  • Tokoh Publik Inspirasional IPRAS 2015
  • Penghargaan KPK 2015
  • Penghargaan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)
Sumber : https://www.biografiku.com

VISITOR

Copyright © 2016. AIRMATA ABDI Allright reserved. Developed By. PT. J & J Milda Teknologi